Hangat mentari pagi
Temani debur ombak selat ini
Angin laut bawa gelombang bergulung-gulung
Jadi saksi dan terkagum
Para penjemput badai pagi
Berangkat bersama
Pulang pun begitu pula
Tak ada yang sendiri
Musim datang dan pergi
Hujan basah bersama
Kemarau panas semua
Itulah kita, selalu bersama
Orang boleh berkata
Kita menderita
Toh, hanya kita
Yang tahu susah dan senang
Bahagia itu sederhana
Saat kita jalani semua
Beban, itu hanyalah serpihan
Pun kita tanggung bersama
Kini, semua akan berubah
Roda waktu
Gilas semuanya
Senja telah jingga
Satu per satu
Pergi
Lepas
Tanpa tahu, mungkinkah terulang lagi?
Kaki keriput ini, ke mana kan melangkah?
Bila semua telah terpisah
Hanya satu, komat-kamit ini
Berharap kebaikan semua pada Sang Ilahi.
Kereeeen puisinya...
BalasHapusSalah ga sy menafsirkan kalo ini ttg kita di komunitas ini?
Terima kasih, Bu, sudah mampir. masalah penafsiran saya serahkan pada pembaca. haha.
Hapuskeren nih puisi....
BalasHapusTerima kasih, Bu Nunung, sudah mampir.
BalasHapus